Penghalang Terbesar Bagi Manusia untuk Membangun Suatu Hubungan
Penghalang Terbesar Bagi Manusia untuk Membangun Suatu Hubungan
(Tema; Prasangka,
Deskriminasi dan Etnosentrisme)
Penghambat terbesar dalam membangun hubungan antar individu yang baik. Bisa
dibayangkan bagaimana hubungan interpersonal yang terjadi jika satu sama lain
saling memiliki prasangka, tentu yang terjadi adalah ketegangan terus menerus.
Padahal sebuah hubungan antar pribadi yang baik hanya bisa dibangun dengan
adanya kepercayaan, dan dengan adanya prasangka tidak mungkin timbul
kepercayaan. Sehingga adalah muskil suatu hubungan interpersonal yang baik bisa
terbangun.
Dalam konteks lebih luas, kegagalan membangun
hubungan antar individu yang baik sama artinya dengan kegagalan membangun
masyarakat yang damai. prasangka memiliki tiga faktor utama yakni stereotip,
jarak sosial, dan sikap diskriminasi. Ketiga faktor itu tidak terpisahkan dalam
prasangka. Sengtereotip memunculkan prasangka, lalu karena prasangka maka
terjadi jarak sosial, dan setiap orang yang berprasangka cenderung melakukan
diskriminasi.
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil
terhadap individu tertentu,
di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi. terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Apa lagi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan, kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabka kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi. terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Apa lagi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan, kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabka kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes.
Konflik yang sering muncul adalah, dimana terkadang
seseorang merasa didiskriminisasi oleh orang yang lainnya, yang pada akhirnya
menimbulkan sebuah konflik yang membuatnya menjadi terpecah belah. Selain itu
diskriminisasi terkadang sengaja dibuat untuk menimbulkan sebuah konflik besar
yang sampai memakan korban jiwa. seperti perbedaan ras, suku, dan agama.
Kesimpulan: Maka jangan sekali-sekali kita berburuk sangka pada orang lin, karena berburuk sangka tersebut akan membuat perselihan antara sesama manusia dan akan membuat susah untuk menjalin suatu hubungan antara individu atau antara kelompok lain nya. apa lagi berburuk sangka dalam suatu pekerjaan, akan membuat hubungan dalam lingkungan pekerjaan menjadi tidak harmonis dan akan berselisih paham antara pekerja dan tidak akan nyman untuk melakukan suatu pekerjaan.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar