ILMU BUDAYA DASAR



BAB  II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A.  MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait ssatu sama lain, Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat di pandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan  sistem yang dimiliki oleh manusia ( Ilmu Kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( Ilmu Fisika ). Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk mamalia.
Dari definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia itu sebenarnya? Oleh karena itu kita akan menerangkan siapa manusia itu dari unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur – unsur yang membangun manusia
1)      Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.       Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya
b.      Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup
c.       Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan tuhan
d.      Nafs yaitu : kesadaran tentang diri sendiri
2)      Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu,
a.       Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak Nampak
b.      Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id.
c.       Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir
Dari uraaian di atas dapat mengkaji    aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur – unsur manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

B.   HAKEKAT MANUSIA
·         Makhluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.
·         Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika di bandingkan dengan makhluk yang lainnya.
·         Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
·         Maklhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan ( ekologi ), mempunyai kualitas dan martabat Karen kemampuan bekerja dan berkarya.

C.  KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Ilmu psikologi memang berasal dan timbul dalam masyarakat barat, dimana konsep individu itu mengambil tempat yang amat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep indovidu sebagai kesatuan analisis tersendiri.
Sampai sekarang, ilmu psikologi di Negara-negara barat itu terutama mengembangkan konsep – konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu.
Untuk menghidari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subjek yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi. Maka Hsu telah mengambangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk social budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah – olah seperti lingkaran – lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Banyak orang mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan baran dan kebudayaan timur. Padahal konsep itu berasal dari orang eropa barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Africa, Asia, dan Oceania. Dan memantapkan pemerintah – pemerintah jajahan mereka dimana – mana. Semua kebudayaan di luar kebudayaan mereka di Eopa barat di sebutnya Kebudayaan Timur, Sebagi lawannya kebudayaan mereka sendiri yang mereka sebut kebudayaan Barat.

D.  PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Apabila kita berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya. Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam – macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana – sarjana bidang social budaya seluruh dunia.
Seorang antoprolog yaitu E.B.Taylor ( 1871 ) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut:
Kebudayaan adalah kompleks yagn mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan – kebiasaan yang di dapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan perkataan lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang di dapatkan atau di pelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

E.   UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan menurut ia bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, Bahwa ada tujuh unsur kebudayaan Universal, yaitu :
1.      Sistem Religi
2.      Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3.      Sistem Pengetahuan
4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
5.      Sistem Teknologi dan Peralatan
6.      Bahasa
7.      Kesenian
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah ( material ) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan Rohaniah ( Spritual ) dangan ciri dapat dirasa saja.

F.   WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu,
1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpussat pada kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.      Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau di observasi.
3.      Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang ssaling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan – tindakan dan karya manusia.

G.  ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variation in Value Orientation ( 1961 ) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.      Hekekat hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola – pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.      Hakekat karya manusia ( MK )
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan.
3.      Hakekat waktu manusia ( WM )
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4.      Hakekat alam manusia ( MA )
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin.
5.      Hakekat hubungan manusia
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal ( sesamanya ) maupun secara vertical ( orientasi kepada tokoh )





H.  PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak ada kebudayaan yag statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang mendjadi wadah kebudayaan tadi.gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan – hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang beada dalal jalur-jalur  hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.

I.      KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan anatara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait           satu sama lain. Prosess dialektis ini tercipta melalui tiga tahap :
1.      Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2.      Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.      Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia hidup dengan baik.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar menganalisa dapat dilakukan dengan lebih cermat.


BAB III
KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN

A.  PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanies orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanies berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu, the humanities disamping tanggung jawabnya yang lain. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Hamper di setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan eskpresi nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama.
Orientasi humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus  yang lebih baik.

B.   ILM BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang – kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istah tadi sering di terjemahkan menjadi cerita rekaan dan di definisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman,  atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A.    Prosa lama meliputi
1.      Dongeng
2.      Hikayat
3.      Sejarah
4.      Epos
5.      Cerita pelipur lara

B.     Prosa baru meliputi
1.      Cerita pendek
2.      Roman/novel
3.      Biografi
4.      Kisah
5.      Otobiografi

C.  NILAI – NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.
2.      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3.      Prosa fiksi memberikan wawasan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu.



D.  ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
2.      Kata – kata yang ambiguitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata – kata berjiwa yaitu kata yang sudah diberi suasana tertentu
4.      Kata – kata yang konotatif yaitu kata yang sudah diberi tambahan nilai rasa dan asosiasi tertentu
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal – hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Dibalik kata – katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana – suasana dan peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan.
Adapun alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkualiahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisidisebut “pengalaman perwakilan’. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
2.      Puisi dan keinsyafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk social, yang terlibat dalam issue dan problem social. Secara imaginative puisi dapatmenafsirkan situasi dasar manusia social yang bias berupa ;
·         Penderitaan atas ketidak adilan
·         Perjuangan untuk kekuasaan
·         Konflik dengan sesamanya
·         Pemberontakan terhadap hokum tuhan

Puisi – puisi umumnya sarat akan nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi  adalah cinta kasih ( yang terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan )
Rendra dengan puisinya ‘episode’ misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk ke dalam jiwa dua sejoli muda – mudi yang sedang jatuh cinta
  
BAB 1V
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.  PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ata rasa sayang kepada, ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artiya perasaan sayang atu cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Pengertian tentang cinta menurut Dr Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu Keterikatan, Keintiman, dan Kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersam dia. Unsur yang kedua adalah Keintiman, yaitu adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan – panggilan formal sepeti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan ; sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan yaitu, adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.

B.   CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bias kita dapatkan dalam kitab suci Al-Quran.
Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga dir. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasing sayang pada orang-orang lain, bekerja sama denga dan memberi bantuan kepada orang lain.
Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual, sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, seserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dangan anak – anaknya tidak terjalin oleh ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak – anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya doronagn keibuan, melainkan dorongan psikis.
Cinta kepada sesama manusia
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual aialah cintanya kepada Allah dan kerinduan  Kepadan-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaannyadan Ridha-Nya
Cinta kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang diutus  Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini Karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

C.  KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sabagai hasil curahan kasih sayang orng tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam – macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan  :
1)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral – materil dengan sebanyak – banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon.
2)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tuamendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang di perbuat si anak.
3)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri – sendiri, tanpa saling memperhatikann.
4)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak – banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

D.  KEMESRAAN
Kemesraan berasal darikata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga..
Kemesraan dapat menimbulkan kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian mesra jari – jemari mereka yang bergetar.

E.   PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. kecintaan manusia kepada Tuhannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kapada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan menciptkan alam semesta

F.   BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta, cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan suadara. Dan ketiga cinta Amor/eros ialah cinta Antara pria dan perempuan. Sedangkan cinta amor karena unsur yang sulit dinanar, misalnnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil. Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang di derita orang lain.
 Cara menumpahkan belas kasihan 
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan konsisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan sebagainya.

G.   CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang – orang yang sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, keduanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja.
Pertama – tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok nyang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba – tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. bilamana orang asing tadi telah menjadi seorang yang diketahui secara inti, tak ada lagi rintangan yang harus diatasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba yang harus di perjuangkan. Pribadi yang dicintai telah dipahami orang seperti dirinya sendiri.


BAB V
Manusia dan Keindahan
A.    KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah,artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi,dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal,artinya tidak terikat oleh selera perseorangan,waktu dan tempat,selera mode,kedaerahan atau lokal.
a.       Apakah Keindahan Itu
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian,yakni :
  1. keindahan dalam arti yang luas
2.      keindahan dalam arti estetis murni
  1. keindahan dalam arti terbatas dalam hubungan dengan penglihatan
Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
·         keindahan seni
·         keindahan alam
·         keindahan moral
·         keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni hanya berupa keindahan dari bentuk dan warna.

b.      Nilai Estestik
Nilai estestik adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan.Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh:
·         puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik.
·         tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam janis pakain dan gerak-geriknya.
c.       Komteplasi dan Ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yamg indah.Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

d.      Sebab Manusia menciptakan Keindahan
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah.Alam ciptaan Tuhan.Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan.Alamiah artiya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan;
  • Tata nila yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih rendah dari derajat laki-laki.
  • Kemerosotan zaman
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemorosotan moral.Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
Contoh karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta”.
  • Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita.Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat kemanusiaan.
  • Keagunaan tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan.

e.       Keindahan Menurut Pandangan Romatik
Dalam buku AN Essay on Man (1954),Emas Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romatik John Keats(1795-1821) sebagai pegangan.Dalam Edymion dia berkata:
A thing of beuty is a joy forever
Its loveliness iscreases ; it wil never pass nothingness
Bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.
Mengenai keindahan, Coleridge mengutip shakespeare (1564-1616) dalam karyanya midsummer night: Thing base and vile holding no quality/love can transpose to from and dignity”.yaitu sesuatu yang rendah dan tidak mempunyai nilai, dapat berubah dan menjadi berarti.
Hakekat negatif capability adalah suatu proses. keraguan, ketidaktentuan dan misteri adalah suatu proses.

B.     RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung: artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori.teori-teori itu ialah: teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.

a.       Teori Pengungkapan
Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia, expression adalah sama dengan intuition.dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan(images).
b.      Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati,konsep keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan(imitation theory).
c.       Teori Psikologis
Teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari kinginan-keinginan itu.

C.   KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan,ukuran dan seimbang.
Dalam pengertian perpaduan misalnya ,orang berpakain harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Dalam keindahan ini sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kulitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.Kualita yang paling sering disebut kesatuan (unity).Keselarasan (harmony), kesengtakupan (symetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is untiy of formal realition among our sence-perception).
a.       Teori Obyektif Dan Teori Subyektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif.Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan.Apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya trdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shafessbury, dan Edmund Burke.
Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan,terlepas dari orang yang mengamatinya.
b.      Teori Perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda: Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad 5 sebelum Masehi sampai abad 17 di Eropa.
Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 sebelum masehi sampai abad ke-17 masehi selama 22 abad.Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda.


BAB VI

MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.   PENGERTIANPENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita, Kata derita berasal dari kata sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita aritinya menganggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat – tingkat, ada yang berat da nada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seorang belum tentu ,erupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang – kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diiberikan tanda atau wangsit sebelumnya. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atfau mengetahui memalui membaca Koran tentang terjadinya penderitaan.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. sekali lagi semuanya merupakan “Risiko” karena seorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.




B.   SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim dan sebagainya. Antara lain, ayat Al Ankabut menyatakan :
“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu – batu kecil seperti kaum aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan kedalam tanah seperti Qorun, da nada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan – siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya merekan namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya”
Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, Koran cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
·         Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tiddak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
·         Kesepian dialami oleh seseoarang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai
·         Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seorang mengalami siksaan batin,

C.   KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal dengan ketakutan mental, secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan ertigkah kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a.       Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b.      Nampak pada kejiwaan dengan rasa cemas, ketakutan, patah hat, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap – tahap ganguan kejiwaan adalah
a.       Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita aik jasmanis maupun rohaninya
b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mubdur atu lari, sehingga cara bertahan dirinya salah
c.       Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kirang sempurna
b.      Terjadinya konflik social budaya akibat norma berbeda anatara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi
c.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social

Proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah
a.       Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup
b.      Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi.

Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup, dengan pengrtian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan “pinta” bunuh diri.

D.   PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membua manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetakan yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain, banhkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita
Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa, orang-orang besar di dunia, sabagian besar kehidupannya dialalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin Bung Karno dan Bung Hatta berapa lama mendekam dalam penjara colonial karena perjuangan memerdekakan bangsa. Demikian juga pemimpin – pemimpin kita yang lain.

E.    PENDERITAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar, hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Pencipta bom atom, reactor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bm atom Hirosima dan Nagasaki, kebocoran reactor nuklir di Unisoviet, kebocoran gas beracun di India. Pengguna peluru kendali dalam perang Irak.
Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

F.    PENDERITAAN DAN SEBAB – SEBABNYA

Apabila kita kelompokkan sacara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a)      Penderitaan yang timbul karena perbutan buruk manusia.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dangan alam sekitarnya
b)      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

G.   PENGARUH PENDERITAAN

Orang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya sikap yang timbul dapat berupa sikap positip ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa , ingin bunuh diri. Sikap ini dingkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi susah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap pisitif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
Apabila sikap negative dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca , penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nial kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.



BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN

A.   PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan , maka masing masing irang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaan dikendalikan oleh akal.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama,
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.

B.   KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingat akan dasar Negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila, berbunyi “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”
Dalam dokumen lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar Negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip “ tidak ada kemiskinan di didalam Indonesia merdeka”. Dari usul dan penjelasan itu Nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.
Dalam ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamatan pancasila (ekaprasetia pancakarsa) dicantumkan ketentuan sebagai berikut :
Dengan sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan social dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan social itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu di pupuk, yakni :
1)      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2)      Sikap adil terhadap sesame, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3)      Sikap suka memberi penolongan kepada orang yang memerlukan
4)      Sikap suka bekerja keras
5)      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama

Keadilan dan ketidak adilan dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan/ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik, dan lain-lain

C.   BERBAGAI MACAM KEADILAN
A)    Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hokum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat plato itu disebut keadilan moral, sedagkan sunoto menyebutnya keadilan illegal.
Ketidak adilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.

B)    Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadialan akan terlaksana bilamana hal-hal sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally)
C)    Keadilan Kmomutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

D.   KEJUJURAN
kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar – benar ada. Jujur juga berarti seorang bersih hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hokum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menempati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri, Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongan disaksikan orang lain. Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti. Seseorang mustahil dapat memeluk agama dengan sempurna, apabila lidahnya tidak suci, teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat merugikanmu, serta jangan pula berdusta, walaupun dustamu dapat menguntungkanmu.
Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada orang pandai     yang lancing, barangsiapa tidak dapat dipercaya tutur katanya, atau tidak menepati janji dan kesanggupannya, termasuk golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan.
Dalam kehidupan sehari  -  hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipidahkan dari kehidupan manusia itu sendiri. Ketidak jujuran sangat luas wawasannya, sesuai ddenngan luasnya kehidupan dan kebutuhan hidup manusia.
Untuk mempertahankan kejujuran, berbagai cara dan sikap perlu dipupuk. Namun demi sopan santun dan pendidikan, orang diperbolehkan berkata tidak jujur sampai batas batas yang dapat dibenarkan.

E.    KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenanga dan berusaha, sudah tentu keuntungan yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggapakan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang dan senang bila masyarakat disekelilingnya menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumppulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama  tidak diridhoi Tuhan.
Bermacam – macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat askpek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma moral atau norma hokum. .

F.    PEMULIHAN NAMA BAIK 
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya  tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya
Penjagaan mana baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, acara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dangan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a)      Manusia menurut  sifat dasarnya adalah makhluk moral
b)      Ada aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan diri sendiri sebagai perilaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahan; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak  sesuai dengan akhlak.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf, tobat dan minta maaf tidak hanya  dibibir, melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah, berbuat budi darma dengan membrikan kebajikandan pertolongan kepada sesama hidup yang  perlu ditolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa kepada tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu dipupuk.

G.   PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkahh laku yang seimbang.
Dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertaqwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbangm, yaitu siksaan di neraka.
Pembalasan disebabkan oelh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balsan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnyam, manusia adalah makhluk moral dan makhluk social. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajiban dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A.    PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,pedoman,harapan,petunjuk hidup di dunia.pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pengalaman manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup timbul melalui proses lama dan terus menerus,sehingga  hasil pemikiran itu dapat di uji kenyataannya.hasil pemikiran itu dapat di terima oleh akal,sehingga dapat diterima oleh akal.
Pangan hidup banyak sekalli macamnya dan ragamnya.akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
·         Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya
·         Pandangan hidup  yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
·         Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya
Pandangan hidup oada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita,kebajikan,usaha,keyakinan/kepercayaan. cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat di dapat dengan usahan dan perjuangan.kebajikan yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur,bahagia,damai,tentram.usaha/perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi kepercayaan/keyakinan.keyakinan/kepercayaan dapat diukur dengan kemampuan akall,kemampuan jasmani dan kepercayaan pada tuhan.
B.    CITA-CITA
Menurut kamus besar bahasa Indonesia ,yang disebut cita-cita adalah keinginan,harapan,tujuan yang selalu ada dalam pikiran.apabila cita-cita tidak mungkin atau belum terpenuhi disebut angan-angan.seseorang dapat mencapai cita-cita hal itu tergantung dari 3 faktor yaitu:
·         Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualias manusiannya.ada orang yang tidak berkemauan sehingga apa yang di cita-citakan hanya khayalan saja.sebaliknya dengan anak yang berkemauan keras ingin mengejar cita-citanya,cita-cita merupakan motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainnya.
·         Faktor kondisi  yang mempengaruhi  tercapainnya cita-cita,pada umumnnya  dapat disebut yang mnenguntungkan dan menghambat.
·         Fakotr tingginya cita-cita yang merupakan faktor krtiga dalam mencapai cita-cita.ada pepatah mengatakan”bayang-bayang setinggi badan” artinya mencapapai cita-cita dengan kemampuan dirinya,anjuran ini mennybabkan seseorang secara bertahap mendapat apa yang diidam-idamkan.
C.     KEBAJIKAN
Kebajiajn atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangakan kebaikan pada hakekaatnnya sama dengan perbuatan moral yang sesuai dengan norma agama dan etika.
Manusia adalah pribadi yang utuh yang terdiri dari jiwa dan badan,  jika manusia itu sudah meninggal maka kedua hal tersebut akan terpisah.
Manusia merupakan makhluk sosial, hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong saling menghargai. Sebaliknya pula saling membenci, mencurigai, merugikan dan sebagainya.
Manusia dilengkapi kemampuan jasmani dan rohani dan fasilitas alam sekitarnya.
Kebijakan dapat kita lihat dari 3 segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebahgai masyarakat, manusia sebagai makhluk Tuhan.
Manusia dapat menentukan diri sendiri mana yang baik dan mana yang buruk. Baik buruk ditentukan  oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan hati yang mendesak seseorang. Sebab nilai suara hati itu sangat besar dan penying dalam hidup manusia. Suara hati selalu memilih yang baik. Oleh karena itu jika berbuat sesuatu dengan suara hatinya, perbuatan itu akan baik. Sebaliknya perbuatan atau tindakan berlawanan dengan suara hati kita, maka perbuatan atau tindakan akan buruk.
Setiap masyarakat adalah kumpulan pribdi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu.
Jadi baik maupun buruk dilihat dari suara hati sendiri. Sebagai makhluk Tuhan harus mendengar suara hati Tuhan juga. Suara Tuhan selalu membisikan agar manusia selalu berbuat baik dan mengelkkan perbuatan yang buruk. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hokum Tuhan.
Namun adapula kebajikan yang semu yaitu kebajikan yang terselubung kebajikan. Kebajikan yang nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku seorang ada 3 hal yaitu:
·         Faktor pembawaan(heriditas)yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
·         Faktor lingkungan (environment) lingkunngan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir .lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat.
·         Faktor ketiga yang membentuk tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah di peroleh.baik pengalaman yang pahit yang bersifat negative maupun pengalaman manis yang bersifat positif.memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai suatu pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
D.    USAHAN/PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.setiap manusia harus berkerja keras dalam hidupnya,sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.apabila manusia ingin kaya ia harus kerja keras apabila manuisa ingin menjadi ilmuwan maka ia harus belajar dan tekun memenuhi semua akademik. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.sebaliknya pemalas membuat manusia itu miskin,melarat dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri.
Dalam agamapun di perintahkan untuk berkerja keras sebagaimana dalam hadist yang diucapakan Nabi besar Muhammad S.A.W yang ditujukan kepada pengikutnnya:”Berkerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya,dan beriabdahlah kamu seakan kamu akan mati besok” Allah berfirman dalam Al-Ra’du ayat 11:”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum,kecuali mereka merubah keadaan mereka sendiri””dari hadist ini manusia perlu berkerja keras untuk mengubah nasib mereka sendiri.
Untuk berkerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan.karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.kemampuan itu terbatas pada fisik dan keterampilan/keahlian.orang dengan fisik lemah akan memperoleh penghasilan sedikit,keterampilan akan menghasilkan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai keterampilan/keahlian.karena itu mencari ilmu dan keahlian/keterampilan adalah sebuah keseharusan.sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra:”Tuntulah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”dalam pendidikan dikatakan sebagai”long life education”.
Apabila system ini diangkat ke tingkat organisasi Negara,makan Negara akan mengatur perjuangan/usaha warga negarannya sedemikian rupa,sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga Negara dapat dihilangkan atau tidak teralu mencolok.keadaan ini dapat dikaji melalui pandangan/ideology yang di anut suatu Negara.
Dalam Negara yang menganut ideologi liberalism,kesadaran individu yang lebih berperan untuk membantu individu lain yang kurang /tidak mampu berkerja keras memperoleh penghasilan yang layak.jika individu tidak punya  kesadaran atau tingkat kesadaran yang rendah  untuk membantu yang lain yang kurang/tidak mampu ,maka akan  muncul perjuangan bebas dan persaingan bebas.
Sebaliknya dalam Negara  yang menganut ideology komunis,Negara yang lebih berperan dalam mengatur usaha/perjuangan para waarga negaranya.setiap warga Negara harus tunduk dan patuh pada ketentuan yang ditetapkan Negara,bahkan dengan paksaan dan kekerasan.
E.     KEYAKINAN/KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan tuhan.Menurut Prof.Dr.Harun Nasution,ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran naturalisme,aliran inteletualisme,dan aliran gabungan.
a)      Aliran Naturalism
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi,kekuatan gaib itu natur dan itu dari tuhan.tetapi bagi yang tidak percaya pada tuhan.natur itulah yang tertinggi.
Bagi yang percaya tuhan,tuhan itulah kekuasaan teringgi.manusia adalah mahkluk ciptaan tuhan karena itu manusia mengabdi keapda tuhan berdasarkan ajaran-ajaran tuhan yaitu agama,ajaran agama itu ada 2 macam yaitu:
                                 i.            Ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh tuhan pada nabi-nabi.ajaran agama yang dogmatis bersifat mutlak(absolute),terdapat dalam kitab suci al-quran dan hadist.sifatnya tetap tidak berubah-ubah.
                               ii.            Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama,yaitu sebagai hasil pemikiran manusia,sifatnya relative(terbatas).ajaran agama dari pemuka-pemuka termasuk kebudayan,terdapat dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama.sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Apabila jaman naturalime ini dihubungkan dengan pandangan hidup.maka keyakinan itu bermula dari tuhan.jadi,pandangan hidup di landasi oleh ajaran-ajaran tuhan melalui agamanya.padangan hidup yang dilandasi bahwa tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup realigius(keagamaan)
Sebaliknya apabila manusia tidak mempercayai adanya tuhan,natur adalah kekuasaan tertinggi,maka kekuatan itu bermula dari kekuatan natur.pandangan hidup yang didasari oleh kekuatan natur sifatnya atheism.ini disebut pandangan hidup komunis.
b)     Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal,manusia yang mengutamakan akal dengan akal manusia berpikir.manusia yakin bahwa dengan kekuatan berpikir(akal)kebajikan itu akan didapat dengan sukses.dengan akal diciptakan teknologi,teknologi adalah alat bantu untuk mencapai kebajikan maksimal,walaupun teknologi member akbiat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasal dari bahasa arab,artinya kalbu,yang berpusat di hati,sehingga timbul istilah”hati nurani”artinya daya rasa.aliran ini di anut oleh orang barat karna hati nurani mereka tipis yang menonjol adalah akal mereka.
Apabila aliran ini di hubungkan dengan pandangan hidup,maka keyakian manusia itu bermula dari akal.pandangan ini disebut liberalism,kebebsan akal menimbulkan kebabasan bertingkah laku dan berbuat.
c)      Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan akal.kekuatan gaib yaitu kekuatan yang berasal dari tuhan,percaya pada tuhan sebagai dasra keyakinan.sedangkan akal adalah dasar kebudayaan,yang menentukan benar tidaknya sesuatu.
Apabla aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup,maka akan timbul dua pandangan hidup.apabila keyakinan lebih berat akan logika berpikir sedangkan hati nurani di nomor duakan kekuatan gaib dari tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan dan logika berpikir ditekankan pada logika berpikir kolektif pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Apabila dasar keyakinan itu gaib dari tuhan dan akal,kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang,akal dalam arti baik dalam logika berpikir maupun dalam hati nurani,logika berpikir baik secara individual maupun kolektif secara pandangan hidup ini disebut sosialisme-religius.

F.LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia mempunyai pandangan hidup bagaimanpun bentuknya.kita harus mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini,karna hanya dengan langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.adapun langkah-langkah sebagai berikut:
1.     Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu mempunyai pandangan hidup,maka dapat kita pastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada,dan bahkan hidup itu ada sebelmu manusia diturunkan ke dunia.sedangkan kita sebagai mahkluk yang beragama,khususnya islam,kita mempunyai pandangan hidup yaitu al-quran,hadist dan ijmak ulama.
2.     Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidupb yang baik adalah mengerti.mengerti disni maksdunya yaitu mengerti tentang pandangan hidup itu sendiri.bagi yang berpandangan hidup pada agama islam hendaknya kita mengerti apa itu al-quran,hadist,dan jimak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Mengerti tentang pandangan hidup disini memegang peranan penting.karena dengan mengerti,ada kecenderungan mengikuti apa yang di dapat dalam pandangan hidup itu.
3.     Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu.dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai  kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan terhadap pandangan hidup itu sendiri.langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini,menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup,bertanya kepada orang yang lebih tau dan lebih berpengalaman terhadap pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah mengenai mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupakanm langkah yang menentukan pada langkah yang selanjutnya. Bila dalam mengerti dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas,maka langkah selanjutnya akan memperkuat keyakinannya.
4.     Meyakini
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh kepastian sehingga dapat dicapainya suatu tujuan hidupnya.dengan meyakini berarti secara langsungn ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.dalam meyakini ini penting juga adanya iman yang teguh.sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti..
5.     Mengabdi
Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya.sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh diri kita sendiri.dan manfaat itu sendiri dapat terwujud di masa masih hidup atau pun seseudah meninggal yaitu di alam akhirat.
Jadi jika kita sudah menenal,mengerti,menghayati dan meyakini pandangan hidup ini maka selayaknya disertai dengan pengabdian
6.     Mengamankan
Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir.tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu aka nada proses mengamankan ini.langkah yang terakhir ini merupakan langkah yang paling terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
 


 

 

Komentar

Postingan Populer